Saturday 20 April 2013

Kemampuan Manusia Menyembuhkan Diri dengan Meditasi Cahaya dan Suara

Meditasi Cahaya,meditasi cahaya,meditasi cahaya lilin,meditasi cahaya sai baba,meditasi cahaya dan suara batin,meditasi cahaya ilahi,meditasi cahaya suara,meditasi cahaya padma,meditasi melihat cahaya,meditasi menara cahaya,meditasi titik cahaya,Meditasi Suara,meditasi suara,meditasi suara hati,meditasi suara dan cahaya,meditasi suara alam,cara meditasi suara,meditasi cahaya suara,meditasi cahaya dan suara batin,download suara meditasi,meditasi getaran suara
Ini sih artikel meditasi berbentuk bahasa inggris yang sudah Ceardo artikan ke dalam bahasa Indonesia agar lebih muda di pahami oleh sahabat semua. Kebanyakan negara di dunia, kebanyakan tradisi di zaman dahulu sangatlah agung dan mulia. Itu karena kita berasal dari tempat yang sangat agung.
Pada zaman dahulu kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan Surga. Kita dapat melihat berbagai macam kemuliaan makhluk-makhluk Surgawi, para penduduk di Tanah Budha. Kita dapat mendengar ajaran-ajaran Surgawi dalam bentuk komunikasi yang tak terlukiskan. Komunikasi semacam ini sangat mirip dengan musik klasik masa kini. Tapi ketika kita mendengar melodi musik ajaran ini, kita akan melayang ke Surga; kebijaksanaan kita yang berharga dan kekuatan kreatif kita akan terbuka.
Ini lebih indah daripada musik fisik di dunia kita. Saya menggunakan kata “musik” karena tiada yang lebih indah yang dapat menandinginya. Atau kita dapat katakan ini sejenis energi yang sangat kuat dan dapat membawa kita naik turun ke dunia yang lebih tinggi di alam semesta. Metode Quan Yin kita dinamakan berdasarkan kualitas dari ajaran Surgawi ini karena kata “Quan” berarti mengamati dan “Yin” berarti getaran Suara dari dunia yang lebih tinggi ini.
Pada zaman dahulu, ketika kita masih memiliki hubungan yang sangat mudah dengan Surga, kita selalu dapat mendengarkan musik ini. Lalu kita mencoba untuk membuat banyak alat-alat musik yang masih ada hingga sekarang; dan kita memiliki berbagai macam tiruan ajaran Surgawi, misalnya lonceng gereja, kecapi, seruling, piano, gitar, dan lain-lain. Jadi ketika kita pergi ke gereja, kita dapat melihat segala macam alat-alat musik ini, ketika kita pergi ke kuil kita juga mendengar bunyi alat-alat musik yang berbeda-beda. Ketika keluarga atau sahabat kita meninggal, pelayan gereja atau pelayan kuil akan mengiringinya dengan suara-suara musik. Ini adalah sisa- sisa tradisi Surgawi yang agung pada zaman keemasan masa lampau.
Dahulu kala ada seorang raja di negeri China yang sangat pengasih. Ia bertanya kepada salah seorang penasihatnya yang bijaksana tentang hal apakah yang dapat membuat orang-orang di neraka merasa lebih terangkat dan bahagia. Kemudian sang penasihat yang bijaksana itu berkata bahwa jika mereka dapat mendengarkan bunyi sebuah lonceng yang besar maka mereka akan merasa terangkat dan merasa bahagia. Lalu, sang raja menitahkan untuk membangun kuil yang besar dengan lonceng-lonceng di dalamnya agar nanti setidaknya orang-orang di neraka dapat mendengarkan bunyi lonceng duniawi untuk mengingatkan mereka akan melodi musik dari ajaran batin. Jadi, tradisi ini berasal dari seorang yang sangat berbelas kasih, dan ketika orang-orang meninggal, kita tetap mencoba untuk menemani mereka dengan berbagai macam musik, dengan harapan untuk menghibur kepergian jiwa-jiwa ini.
Dan jika musik buatan manusia dapat menghibur orang-orang ketika mereka pergi dari dunia ini dan dapat menghibur makhluk-makhluk di neraka, maka dapat kita bayangkan betapa besar penghiburan yang akan kita dapatkan selagi kita masih hidup jika kita dapat langsung mendengarkan musik asli dari Surga.

No comments:

Post a Comment