Terus terang aja deh sebenarnya Ceardo sih nggak seberapa ngerti masalah meditasi, tapi demi sahabat, Ceadro akan merangkum artikel meditasi, dan sebagai berikut hasilnya. Sebagai
orang Indonesia atau warga Asia, kita sudah cukup lama mengenal
meditasi. Tokoh-tokoh jagad persilatan di drama radio jaman dulu, juga
cerita epik bersambung di surat kabar, seringkali melakukan meditasi
untuk mendapat wangsit, wahyu atau sekedar untuk menenangkan diri.
Bedanya, aktivitas meditasi pada kisah-kisah itu sering digambarkan
dilakukan dalam waktu yang lama (bisa berbulan-bulan), dan di tempat
tertentu yang khusus, seperti gua, sebuah batu di sungai dan semacamnya.
Meditasi yang semacam ini dulu biasa disebut dengan bertapa.
Lalu,
apakah bertapa hanya menjadi laku bagi orang-orang jaman dulu? Tentu
tidak. Banyak orang modern melakukannya, apalagi karena banyak sekali
manfaat yang ditimbulkannya (baca: Meditasi Menyehatkan dan Memperlambat
Penuaan). Hanya saja, sekarang sebutan keren dari bertapa adalah
meditasi (kata serapan dari ‘meditation’). Lakunya pun tidak serumit dan
sesakral bertapa ala jaman dahulu, karena hampir bisa dilakukan di
banyak tempat dan waktu yang singkat pula, bahkan saat Anda dalam
perjalanan (naik bus atau pesawat, dsb). Meski demikian, bukan berarti
kesakralannya hilang begitu saja. Asalkan Anda melakukan meditasi dengan
cara yang benar, Anda tetap dapat mencapai manfaat meditasi yang
berkualitas.
Cara Melakukan Meditasi
Terdapat
banyak tipe meditasi, namun ada dua yang paling umum yaitu meditasi
kesadaran dan meditasi konsentrasi. Dalam meditasi kesadaran, pelakunya
mencoba menyadari segala sesuatu yang memasuki panca indera tanpa
bereaksi terhadapnya. Sedangkan meditasi konsentrasi bertujuan untuk
mempertahankan fokus kepada hal tertentu, misalnya nafas.
Meditasi Kesadaran
Gagasan
dari meditasi kesadaran adalah untuk mempertahankan kewaspadaan. Intinya
dilakukan dengan mengawasi dan mengamati dengan seksama beragam
pengalaman dari pikiran Anda: pikiran, emosi, dan sensasi tubuh. Dan
bukan berfokus hanya pada salah satunya. Pelaku meditasi yang
mengembangkan keahlian meditasi ini menyadari bahwa mereka semakin mudah
mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari. Dan, semakin sering Anda
berlatih meditasi, semakin dalam perubahan yang Anda rasakan.
Meditasi Konsentrasi
Duduklah
di kursi atau sofa dengan punggung tegak lurus dan kedua tangan di atas
pangkuan. Tutup kedua mata, kemudian sobalah berkonsentrasi pada objek
pilihan Anda. Misalnya nafas, atau lebih spesifiknya, sensasi ketika
nafas Anda keluar dari mulut atau lubang hidung. Lakukan selama beberapa
saat. Mungkin pikiran Anda akan melantur, merasakan gatal di rambut,
atau ingat harus mengangkat jemuran atau menelpon teman… . Kembalikan
pikiran pada mencermati sensasi nafas. Lama kelamaan, hal itu akan
melatih pikiran Anda dalam tiga keahlian: (1) waspada terhadap pengalih;
(2) ‘melepaskan’ pengalih itu, dan (3) kembali ke objek meditasi.
Dampaknya, Anda akan merasa semakin mudah untuk tetap fokus.
Jika memungkinkan, ada baiknya Anda mengikuti saran berikut agar lebih mudah dan nyaman dalam bermeditasi:
Gunakan pakaian yang longgar dan enak dipakai
Badan dalam keadaan bersih
Tentukan waktu dan tempat khusus untuk bermeditasi, misal 15 menit di pagi hari, di kamar
Mulailah
dengan doa, apapun agama Anda. Pada dasarnya, meditasi menjernihkan
jalur komunikasi seorang makhluk dengan Zat Yang Maha Tinggi (Tuhan)
Bagi
pemula, saat kehilangan konsentrasi pikiran, Anda dapat membayangkan
bahwa pada saat menarik nafas, Anda menarik suatu energi yang berwarna
putih, bening dan bersih. Saat menghembuskan nafas, bayangkan suatu
energi berwarna kehitaman dan kotor keluar dari tubuh Anda, bersama
segala macam kotoran dan penyakit.
Meditasi Lintas Agama
Pemeluk
agama Hindu dan Budha mungkin lebih akrab dengan ritual meditasi. Namun
baru-baru ini Ustadz Abu Sangkan menyatakan bahwa Islam pun mengenal
meditasi dalam bentuk shalat seperti ditulis dalam bukunya (Pelatihan
Shalat Khusyu’: Shalat sebagai meditasi tertinggi dalam Islam. Abu
Sangkan.2007. Yay.Shalat Khusyu’).
No comments:
Post a Comment