Thursday, 28 March 2013

Fakta Bahaya Sulfur Bagi Kesehatan Pernafasan Manusia

Kesehatan Pernafasan,kesehatan pernafasan,poster kesehatan pernafasan,menjaga kesehatan pernafasan,tips kesehatan pernafasan,teknik pernapasan kesehatan,cara menjaga kesehatan pernafasan,latihan pernapasan kesehatan,alat kesehatan pernafasan,kesehatan saluran pernapasan,artikel kesehatan pernafasan
Pernafasan adalah salah satu unsur penting yang berada pada tubuh manusia, sebenarnya sih Ceardo juga nggak seberapa ngerti sih masalah kesehatan, tapi Ceardo coba deh bikin artikelnya untuk anda semua. Bahan bakar solar diketahui sangat memerlukan kandungan sulfur. Sulfur dipergunakan di dalam bahan bakar solar, untuk mencegah ledakan bahan bakar atau pre-detonation sebelum solar masuk ke dalam ruang bakar.


Namun, kandungan sulfur yang terlalu tinggi atau berada pada tingkat di atas 3.500 parts per million/ppm, dapat menyebabkan kerak di dalam mesin diesel. Kerak yang dihasilkan oleh sulfur, tidak hanya akan terjadi pada ruang bakar, namun juga akan terjadi pada injektor bahan bakar.

Sulfur di dalam bahan bakar solar, ibaratkan timbal yang terkandung di dalam bensin. Sehingga sulfur juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kerak yang terjadi karena sulfur yang berlebihan akan menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna ini, jelas akan sangat mengganggu pernafasan manusia. Bahaya dari tingkat polusi yang tinggi pada kehidupan dan kesehatan manusia. Telah dibuktikan oleh Negara Iran yang merupakan Negara penghasil polusi udara tertinggi di dunia.

Di awal 2013 ini, aktivitas pendidikan dan juga bisnis di Teheran lumpuh total selama tiga hari akibat kabut asap polusi udara. Perintah penutupan bisnis dan juga pendidikan dari Gubernur dikeluarkan dan berlaku hingga hari Sabtu tanggal 5 Januari 2013 yang lalu. Penutupan aktivitas di Teheran ini adalah yang kedua kalinya diberlakukan oleh pemerintah kota tersebut.

Penutupan aktivitas ini tentu saja merupakan buntut panjang dari pencemaran udara akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Keputusan ini terpaksa diberlakukan, walaupun akan mengakibatkan pada kehidupan dan juga ekonomi Teheran. Namun, hal ini diberlakukan demi mengurangi polusi yang jelas mengancam kesehatan masyarakat Teheran.

Langkah ini juga sempat dicetuskan oleh Mantan Menteri Kesehatan Iran, Marzieh Vahid Dastjer, beliau mendesak masayarakat Teheran untuk meninggalkan kota tersebut pada 3 Desember 2012.

Iran yang begitu mengandalkan produksi bahan bakar dalam negeri dikarenakan diputusnya impor bahan bakar berkualitas dari Negara lain adalah menyebab hal ini. Iran belum mampu menghasilkan bahan bakar dengan kandungan timbal dan sulfur yang rendah. Bahan bakar yang mereka hasilkan jauh lebih buruk dari bahan bakar yang dihasilkan oleh Indonesia saat ini. Selain itu juga, masyarakat Iran banyak menggunakan mobil tua yang sistem pembakarannya sangat buruk.

Bukanlah  Teheran kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. WHO, badan kesehatan resmi PBB, merilis nama sebuah kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. WHO tidak mengangkat nama Beijing (Cina) dan juga Mumbai (India). Melainkan Ahvaz, sebuah kota kecil di Iran. Ahvaz memiliki tingkat polusi untuk PM 10 hingga 372 mikrogram per meter kubik. Padahal, batas ambang maksimal polutan aman bagi kehidupan manusia versi WHO adalah 20 mikrogram untuk PM 10.

Bila tingkat polusi sudah berada di atas batas 20 mikrogram untuk PM 10, maka penyakit pernafasan yang serius tidak dapat dihindari lagi. WHO mencatat, sebagian besar polutan udara di seluruh dunia berjenis nitrogen dioksida dan sulfur dioksida. Kedua polutan ini banyak dihasilkan oleh pembangkit listrik, industry dan kendaraang bermesin diesel. Seperti yang kita ketahui bersama, ketiganya menggunakan bahan bakar solar agar dapat beroperasi.

Selain Ahvaz, WHO juga menemukan bahwa ibukota Mongolia, Ulan Bator, merupakan yang tertinggi kedua dengan rata-rata kepadatan PM 10 mencapai 372 mikrogram per meter kubik. Disusul oleh Sanandaj, masih dari Iran dengan 254 mikrogram PM 10 per meter kubik.

Oleh karena itulah, sangat penting bagi pemerintahan di seluruh dunia untuk membatasi kadar polutan di Negara mereka. Tingginya kadar polutan akan terlebih dahulu dikatakan sebagai ancaman kesehatan, namun lebih tepat disebut pengancam kehidupan manusia secara keseluruhan.

Dari begitu banyaknya penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, asma, batuk, bronchitis dan paru-paru hitam adalah penyakit yang paling mudah terjadi saat pencemaran udara terjadi.

Selain berpengaruh pada kesehatan manusia, pembakaran yang tidak sempurna tentu saja akan menyebabkan menurunnya performa dari mesin. Bila kerak semakin menumpuk, maka injektor akan segera rusak. Kerak juga akan tersisa pada celah-celah ring piston, hal ini akan membuat pergerakan dari piston terhambat. Jika dibiarkan, maka tinggal menunggu waktu mesin diesel berhenti berfungsi alias mogok kerja.

Padahal, bila bahan bakar solar yang bagus mengalami pengabutan pada injektor, maka pembakaran yang dihasilkan adalah pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan keputusan melalui Kepmen LH No. 141/2003 tentang emisi gas buang. Pada keputusan ini, diwajibkan pabrikan otomotif untuk memproduksi kendaraan dengan emisi rendah dan sesuai dengan standar Euro.

Keputusan ini juga diikuti oleh langkah pemerintah Indonesia dalam mengurangi kandungan sulfur yang tersebar di seluruh pom bensin Indonesia. Kandungan sulfur pada Solar kini telah berada ada angka di bawah 3.500 ppm.

No comments:

Post a Comment