Sekarang memang banyak orang yang mengginkan bentuk badan yang ideal, tapi ingat anda jangan salah memilih cara diet yang tidak baik, di sini Ceardo akan sedikit menjelasakannya untuk anda. Orthorexia merupakan istilah yang relatif baru untuk menyebut gangguan
atau terobsesinya seseorang dengan diet ketat, kebersihan makanan, dan
segalanya yang serba diukur dalam hal makan dan minum.
Penelitian
terbaru tidak dapat menentukan siapa saja yang terobsesi. Namun,
tampaknya perempuanlah yang berisiko tinggi akan kasus baru ini.
Tidak
mengelola tekanan yang mengobsesi diri dengan benar menyebabkan
seseorang akan mengatasi masalah dengan cara ekstrem. Ia merasa harus
terlihat baik dan memenuhi tuntutan gaya hidup yang sibuk.
Di
lain pihak, apakah mengonsumsi makanan sehat membahayakan Anda? Tentu
saja tidak. Peduli terhadap apa yang masuk dalam tubuh merupakan hal
yang patut dipuji. Namun, jika hal itu berubah menjadi obsesi, yang
terjadi bukannya sehat malah tubuh menjadi rentan penyakit.
Diet
yang sangat ketat berarti memungkinkan tubuh kehilangan nutrisi yang
dibutuhkan. Beberapa orang dengan orthorexia cenderung membatasi makanan
seperti susu, daging, telur, gluten, dan biji-bijian. Bahkan, bisa jadi
itu semua dihapus.
Padahal lemak berkualitas baik ada dalam
makanan seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian,
daging sapi, dan telur.
Selain kehilangan nutrisi, kualitas
pikiran Anda dapat berdampak besar pada tubuh. Menempatkan diri di bawah
tekanan mental obsesi dapat memicu hormon stres seperti kortisol dan
adrenalin.
Biasanya
hormon yang dimaksudkan ini untuk mengembalikan Anda pada situasi yang
mengancam untuk meningkatkan pasokan energi agar segera bertindak.
Akibatnya,
semua sistem akan terganggu. Hormon yang baik berada pada tingkat yang
rendah, sistem pencernaan, reproduksi, dan proses pertumbuhan terhambat
untuk waktu yang cukup lama.
Intinya, Anda harus selalu berkonsultasi ke ahli gizi bila hendak memulai jenis baru apa pun yang terkait dengan kesehatan Anda.
No comments:
Post a Comment