Friday 26 April 2013

Ada Sakit Maag yang Mirip Sakit Jantung?

Sakit Maag,sakit maag,sakit maag in english,sakit maag akut,sakit maag dalam bahasa inggris,sakit maag berkepanjangan,sakit maag gejala,sakit maag saat hamil,sakit maag minum susu,sakit maagh,sakit maag saat hamil muda
Penyakit maag dan penyakit jantung memang adalah dua penyakit yang berbeda, di sini Ceardo telah merangkum artikelnya untuk sahabat semua. Nyeri pada dada memang banyak penyebabnya, mulai dari yang mengancam nyawa seperti penyakit jantung hingga yang sederhana seperti sakit maag. Mengapa sakit maag bisa menyerupai gejala penyakit jantung?

Pada dasarnya sakit maag biasa dikeluhkan pada perut bagian atas (sering disebut ulu hati), yang biasa muncul bila telat makan atau makan makanan pedas. Untuk kondisi yang sederhana, keluhan akan membaik setelah makan.
Namun, sakit maag (dispepsia) yang berlangsung lama dan sering kambuh akan menyebabkan luka pada permukaan lambung. Yang awalnya membaik setelah makan, kini malah sakit setelah 10-15 menit makanan masuk. Pada luka itulah yang rentan terjadi infeksi sehingga menimbulkan demam dan nyeri perut berkepanjangan.
Masuk ke tahap yang lebih berat, produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sfingter (katup) antara lambung dan kerongkongan. Pada dasarnya, asam lambung dapat merusak sel-sel tubuh karena pH yang sangat rendah. Namun khusus di lambung itu sendiri, sel-selnya dilapisi oleh lapisan yang mampu menahan pH asam tersebut. Masalah pun terjadi apabila asam lambung sudah naik (refluks) ke kerongkongan. Sel-sel di kerongkongan akan cedera dan menimbulkan luka. Itulah yang disebut gastroesofageal reflux disease atau GERD.
GERD sering dijumpai atau bahkan kita sendiri juga mengalaminya. Asam lambung yang mencederai kerongkongan akan menimbulkan sensasi terbakar di daerah dada tengah (heartburn). Gejala penyerta yang sering menyertai ialah mual dan muntah. Bahkan pada kasus yang lebih berat, pasien dapat muntah darah. Apabila Anda sering merasa asam atau pahit di lidah (karena asam lambung), itu artinya sudah terjadi refluks yang nantinya menjadi GERD.
Oleh karena menimbulkan rasa nyeri dada, hampir semua pasien GERD pada awalnya akan diperiksa rekam jantung untuk menyingkirkan adanya kemungkinan penyakit jantung koroner (PJK). PJK bersifat emergensi dan mengancam nyawa, berbeda dengan GERD.
Riwayat sakit maag yang kronis dan sering kambuh, serta gaya hidup yang tidak mendukung menjadi faktor risikonya. Gaya hidup yang dimaksud contohnya, habis makan langsung berbaring, merokok, alkohol, konsumsi kafein (kopi teh), minuman berkarbon (memicu asam), jus tomat dan jeruk, makanan berlemak, makanan pedas, dan sebagainya.
Apa bahaya GERD? Selain sensasi nyeri dan tidak nyaman, GERD dapat merusak kerongkongan hingga terjadi luka dan kebocoran (perforasi). Selain itu, GERD stadium lanjut juga berpotensi menjadi suatu kanker kerongkongan. Pada beberapa pasien, refluks asam lambung yang juga masuk ke saluran napas, dalam ukuran mikro namun sangat destruktif. Pasien akan batuk-batuk kering, suara serak, hingga bronkitis dan kerusakan jaringan paru.
Bila ditarik dari ujung pangkalnya, GERD berasal dari sakit maag kronis yang tak kunjung membaik; sering kali akibat tidak ada perubahan pola makan dan tidak mengonsumsi obat. Padahal, sudah tak terhitung banyaknya orang yang mengalami sakit maag, mungkin Anda salah satunya. Sayangi lambung agar terhindar dari GERD!

No comments:

Post a Comment